Sabtu, 30 Januari 2016

Pawai pertama "Peristiwa paling memalukan"


Assalamuálaikum...Apa kabar..Baiklah pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan kisah yang menurut saya paling memalukan dalam hidup saya untuk sampai saat sekarang ini, jadi selamat membaca..
 
             






   Tau teks disamping kan? Yupp.. itu adalah teks proklamasi kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang ditanda tanganin sama Presiden dan Wakil Presiden  pertama kita, Bapak Soekarno dan Hatta. Lalu apa hubungannya dengan kisah yang paling memalukan dalam hidup saya? Hubunganya adalah tepat satu hari 59 tahun setelah penandatanganan teks tersebut yakni tanggal 18 Agustus 2004. Saya beserta adik saya. Mengikuti pawai untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia bertempat di pusat Kabupaten Solok yakni Aro Suka lebih tepatnya di kantor Bupati kabupaten Solok.
              
                  Seperti pawai pada umum nya, setiap peserta pawai diharuskan memakai pakaian yang telah ditentukan, dan saya kebagian mamakai baju gaun berwarna putih. Saya tentu senang memakai gaun tersebut, saya pun didandani oleh ibu saya dan berangkat dengan ayah, ibu, serta adik saya pada waktu yang telah ditentukan guru TK saya.

                Saya dan adik saya sangat bahagia mengikuti pawai tersebut, ya karna ini adalah pawai pertama kami. Untuk menunggu waktu pawai , Saya dan adik saya pun bermain kejar-kejaran disekitar area pawai, saya tidak tau untuk kali keberapa adik saya mendapat giliran mengejar saya, saya hanya ingat waktu itusaya tidak memiliki tempat persembunyian lagi dan melihat  ibu saya berada sekitar 10 meter didepan saya, karna tidak tau harus mau lari kemana lagi saya pun berlari kearah ibu saya untuk bersembunyi, ketika ibu saya ada didepan saya,saya langsung memeluk ibu saya, tapi ternyata saya salah memeluk orang, ternyata itu bukan ibu saya, itu adalah teman ibu saya, saya langsung ditertawakan oleh teman ibu saya tersebut dan teman-teman ibu saya yang lainnya. Entah kenapa setelah itu saya langsung menangis dan tidak mau berhenti, ibu sayapun menengkan saya, tapi saya tidak mau juga diam. Akhirnya ibu saya menggendong saya, dan membimbing adik saya. Mungkin karna sangat malu saya tidak mau berhenti menangis, hingga akhirnya saya tertidur di gendongan ibu saya. Saya dan adik saya pun tidak jadi mengikuti pawai tersebut.

                Sekarang ketika saya mengingat kejadian tersebut saya hanya bisa tertawa, ketika bertemu dengan teman ibu saya tersebutpun , saya selalu ditertawakan oleh teman ibu saya tersebut. Dan tante itu bilang “ndak bapaluak ibuk liak?(artinya- kamu nggak meluk ibu lagi?’’ saya pun hanya bisa tersenyum dan menikmatinya.

Jadi sebenarnya apa sih hubungan saya dengant teks proklamasi, hubungannya hanya pada waktunya saja. Sekian cerita saya yang paling mamalukan , mungkin teman punya cerita yang lebih memalukan dari saya, tapi kisah saya akan slalu jkadi cerita paling memalukan no.1 didunia.. hehehehe
Terimakasih , Wassalamuálaikum Wr.Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar