Assalamuálaikum...Apa kabar..Baiklah pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan kisah yang menurut saya paling memalukan dalam hidup saya untuk sampai saat sekarang ini, jadi selamat membaca..
Tau teks disamping kan? Yupp.. itu
adalah teks proklamasi kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang ditanda tanganin
sama Presiden dan Wakil Presiden pertama
kita, Bapak Soekarno dan Hatta. Lalu apa hubungannya dengan kisah yang paling
memalukan dalam hidup saya? Hubunganya adalah tepat satu hari 59 tahun setelah
penandatanganan teks tersebut yakni tanggal 18 Agustus 2004. Saya beserta adik
saya. Mengikuti pawai untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia bertempat di
pusat Kabupaten Solok yakni Aro Suka lebih tepatnya di kantor Bupati kabupaten
Solok.
Seperti pawai pada umum nya,
setiap peserta pawai diharuskan memakai pakaian yang telah ditentukan, dan saya
kebagian mamakai baju gaun berwarna putih. Saya tentu senang memakai gaun
tersebut, saya pun didandani oleh ibu saya dan berangkat dengan ayah, ibu,
serta adik saya pada waktu yang telah ditentukan guru TK saya.
Saya dan adik saya sangat
bahagia mengikuti pawai tersebut, ya karna ini adalah pawai pertama kami. Untuk
menunggu waktu pawai , Saya dan adik saya pun bermain kejar-kejaran disekitar
area pawai, saya tidak tau untuk kali keberapa adik saya mendapat giliran
mengejar saya, saya hanya ingat waktu itusaya tidak memiliki tempat
persembunyian lagi dan melihat ibu saya
berada sekitar 10 meter didepan saya, karna tidak tau harus mau lari kemana
lagi saya pun berlari kearah ibu saya untuk bersembunyi, ketika ibu saya ada
didepan saya,saya langsung memeluk ibu saya, tapi ternyata saya salah memeluk
orang, ternyata itu bukan ibu saya, itu adalah teman ibu saya, saya langsung
ditertawakan oleh teman ibu saya tersebut dan teman-teman ibu saya yang
lainnya. Entah kenapa setelah itu saya langsung menangis dan tidak mau
berhenti, ibu sayapun menengkan saya, tapi saya tidak mau juga diam. Akhirnya ibu
saya menggendong saya, dan membimbing adik saya. Mungkin karna sangat malu saya
tidak mau berhenti menangis, hingga akhirnya saya tertidur di gendongan ibu
saya. Saya dan adik saya pun tidak jadi mengikuti pawai tersebut.
Sekarang ketika saya mengingat
kejadian tersebut saya hanya bisa tertawa, ketika bertemu dengan teman ibu saya
tersebutpun , saya selalu ditertawakan oleh teman ibu saya tersebut. Dan tante
itu bilang “ndak bapaluak ibuk liak?(artinya- kamu nggak meluk ibu lagi?’’ saya
pun hanya bisa tersenyum dan menikmatinya.
Jadi
sebenarnya apa sih hubungan saya dengant teks proklamasi, hubungannya hanya
pada waktunya saja. Sekian cerita saya yang paling mamalukan , mungkin teman
punya cerita yang lebih memalukan dari saya, tapi kisah saya akan slalu jkadi
cerita paling memalukan no.1 didunia.. hehehehe
Terimakasih ,
Wassalamuálaikum Wr.Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar