Sabtu, 20 Agustus 2016

Siapakah Supriyadi??


Assalamu’alaikum Wr.Wb
Pada kesempatan yang bai ini saya akan menerangkan tentang salah seorang tokoh Nasional yakni Supriyadi.

Biografi:

Nama                          : Supriyadi
Tempat Lahir             Trenggalek, Jawa Timur, Hindia Belanda
Lahir                           : 13 April 1923
Meninggal                   : Tidak di ketahui
Warga Negara            : Indonesia







A.     Kehidupan Awal
Memiliki nama lengkap Shodanco Supriyadi, (Shodanco merupakan pangkat yang diberikan Jepang kepada Supriyadi, dan berarti Komandan pleton dalam bahasa Indonesia) . Ia lahir pada tanngal 13 April 1923 di Kabupaten Trengelek, Jawa Timur. Ia lahir di keluarga yang lumayan berada, sehingga ia bisa mengenyam bangku pendidikan di ELS (setingkat Sekolah Dasar) , kemudian dilanjutkan ke MULO (setingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama). Setelah menamatkan pendidikan tingkat pertamanya ia melanjutkan sekolahnya ke sekolah Pamong Praja di Magelang. Namun sayang ia tidak bisa menamatkan sekolah Pamong Prajanya dan beralih ke Sekolah Menengah Tinggi , karena kedatangan tentaara Jepang. Selepas dari itu ia juga pernah mengikuti latihan pramuka seimendoyo di Tangerang.

B.     Keterlibatan dengan PETA
Salah satu keterlibatannya dalam merebut kemerdekaan ialah ketika Jepang membentuk Pembela Tanah Air (PETA) , pada Oktober 1943. Yang bertujuan untuk membantu tentara Jepang dalam perang Asia-Pasifik dan keperluan lainnya. Namun hal itu lantas memberi peluang bagi tokoh Nasional Indonesia untuk menanamkan jiwa cinta tanah air dan memperjuangkan kemerdekaan. Supriyadi sendiri berperan dalam mengawasi pekerja Romusha. Setelah sebelumnya ia mendapatkan pelatihan kemiliteran di Blitar. Karena tidak tahan dengan perlakuan Jepang terhadap pekerja Romusha ia pun menyusun strategi untuk melawan penjajah Jepang bersama teman-temanya di PETA.

C.      Pemberontakan Blitar
Perlawanan oini terjadi pada tahun Februari 1945. Supriyadi sendiri yang memipmpin pemberontakan tersebut, yang dimana ia telah berkonsultasi dengan Bung Karno sebelumnya. Puncak perlawanan ini pun berlangsung poada 14 Februari 1945 dini hari di Blitar. Pihak jepang yang terkejut dengan serangan tersebut pun mengerahkan pasukan besar untuk menumpas pasukan PETA tersebut.
Namun sayang, pertempuran tersebut berakhir dengan penangkapan dan pembujukan tokoh PETA. Tapi, anehnya nama Supriyadi tak muncul dalam nama-nama yang telah ditangkap dan dijatuhi hukuman. Ia pun juga tidak datang saat dirinya dilantik menjadi Mentri Keamanan Rakyat dalam kabinet Indoneria yang pertama pada tanggal 6 Oktober 1945. Hingga ia digantikan oleh Imam Muhammad Suliyoadikusumo.
Akhirnya tidak ada yang tau nasib Supriyadi.banyak yang mengatakan bahwa ia tewas saat pemberontakan Blitar. Hingga Pada 9 Agustus 1975 secara resmi Soepryadi dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia  berdasarkan Keputusan Presiden No. 063/TK/1975. Namun anehnya pada tahun 2008 ada seorang kakek bernama Andaryoko Wisnuprabu  yang mengaku bahwa dirinya ialah Supriyadi.  Tapi, pengakuan tersebuty masih diragukan hingga saat sekarang ini karna ada beberapa alasan yang membuat pengakuan tersebut meragukan.